Media Sosial
Media Sosial
Media sosial
adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang
dan waktu.
karakteristik
media sosial yaitu :
1.
jaringan (network)
2.
informasi
(information)
3.
arsip (archive)
4.
interaksi
(interactivity)
5.
simulasi sosial (simulation of society)
6.
konten oleh pengguna (user- generated content)
7.
berbagi (share/sharing)
Jenis-jenis media
sosial :
1.
Layanan blog
Blog secara ringkas bisa dipahami sebagai
jurnal pribadi di internet, untuk berbagi catatan atau pandangan penggunanya
tentang beragam hal. Penggunanya lazim disebut sebagai narablog (blogger).
Contoh: WordPress, Blogger. Untuk
pemasaran, blog bisa digunakan dalam kegiatan Content Marketing, seperti
business blogging, mengedukasi sasaran pasar tentang topik tertentu atau
keunggulan produk atau jasa yang ditawarkan, atau memperkuat SEO atau relasi
brand dengan topik tertentu.
2.
Layanan jejaring sosial (social network)
Jenis layanan yang fokus pada terbangunnya jejaring di antara penggunanya
untuk saling berbagi pesan, informasi, foto, atau video. Model relasi antar
pengguna yang lumrah berbentuk pertemanan dengan cara saling Add atau Connect.
Contoh: Facebook, Lindkedin.
Untuk pemasaran, jejaring sosial bisa digunakan sebagai content channel
yang memuat berbagai bentuk informasi dari brand; mulai dari konten edukasi,
penawaran promosi, informasi event, hingga membuka topik diskusi.
3.
Layanan blog mikro (microblogging)
Meski kegunaannya serupa, tapi jenis media ini lebih ringkas, hingga
memengaruhi alur interaksinya yang jadi lebih cepat dibandingkan blog. Contoh:
Twitter.
Pada kegiatan pemasaran, microblogging bisa dioptimalkan sebagai channel
untuk berinteraksi cepat dengan audiens yang disasar, hingga berbagi informasi
ringkas yang penting diketahui konsumen. Contohnya, jadi saluran untuk
menangani keluhan atau pertanyaan konsumen atau pelanggan.
4.
Layanan berbagi media
(media sharing)
Kalau kita suka menonton YouTube atau
mendengar Soundcloud, keduanya tergolong dalam jenis ini; yang fokus utamanya
memang untuk berbagi konten media seperti foto, audio, atau video. Contoh lain:
Instagram, Flickr.
Pemasar bisa menggunakan jenis ini untuk
berbagi konten-konten yang kuat secara visual; seperti foto produk, kegiatan
brand, sampai konten seperti infografik atau video.
5.
Layanan forum
Bisa dibilang sebagai jenis media sosial
klasik yang sudah dikenal sejak lama. Layanan ini jadi tempat pengguna bisa
memperbincangkan hal atau topik spesifik dengan pengguna lain di dalam ruang
diskusi. Contoh: Kaskus, Quora.
Untuk pemasaran, jenis ini bisa digunakan
untuk membangun kredibilitas brand terkait topik tertentu. Misal, brand
terlibat dalam diskusi tentang topik yang merupakan segmen atau kategori brand
tersebut, dan menunjukkan keahlian atau expertise-nya pada pengguna lain
terkait topik tersebut.
6.
Layanan kolaborasi
Seperti namanya, layanan ini memberi
kesempatan penggunanya untuk berkolaborasi dalam memuat, menyunting, atau
mengoreksi konten. Contoh: Wikipedia.
Pemasar bisa membangun koneksi dengan para
kontributor pada layanan ini, untuk menyajikan data dan informasi yang tepat
jika menyangkut brand terkait; khususnya jika konten yang tersaji spesifik
mengenai brand tersebut.
Selain dari jenis-jenis media sosial di
atas, ada beberapa hal yang juga penting diperhatikan pemasar terkait channel
media sosial yang digunakan:
-
Identifikasi secara jelas,
siapa audiens yang ingin disasar, dan apakah mereka menggunakan atau aktif pada
media sosial yang mau digunakan;
-
Lalu ketahui pula, seperti
apa behavior mereka pada channel tersebut, apakah mereka suka berkomentar, atau
lebih suka membagikan konten tertentu (jika iya, konten yang seperti apa);
untuk membantu kita menyajikan konten yang tepat;
-
Dan tentunya, apa yang mau
kita capai dari aktivitas pemasaran kita di media sosial, dan apa tolak ukurnya
(metrics); supaya kita bisa mengukur efektivitasnya.
Peran Media
Sosial
Media sosial
memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia, di dalam aktivitas
sehari-hari tentunya semua orang menggunakan media sosial sebagai media mencari
informasi, menambah wawasan, memudahkan seseorang untuk berkomunikasi dan masih
banyak hal lainnya seperti berperan dalam suatu perubahan sosial.
Dampak media
sosial
A.
Dampak positif :
1.
Media Hiburan
Tak dapat dimungkiri, mengakses
media sosial bisa membuat kita seakan lupa sesaat dengan berbagai masalah yang
sedang dihadapi. Ada begitu banyak video lucu, meme, atau konten-konten hiburan
lain yang bisa diakses melalui media sosial. Tentu saja melihat konten semacam
ini tidak bisa menyelesaikan masalah kita, namun setidaknya kita bisa dengan
mudah terhibur berkat melihat gambar atau video konyol di media sosial.
2.
Akses informasi mudah
Internet membuat kita bisa mengakses
informasi kapan pun dan dari mana pun. Kita tak perlu lagi menunggu koran
datang atau mencari program berita di televisi. Apabila hendak mencari
informasi terbaru tentang kemacetan, kita bisa melihat Twitter. Update terbaru
tentang topik apapun juga pasti ada di portal berita daring. Hal ini sangat
menguntungkan karena kita bisa terus mendapatkan informasi terbaru dengan
mudah.
3.
Menjalin silaturahmi
Hubungan dengan keluarga, teman,
atau siapa pun bisa dikuatkan melalui media sosial. Jika ada teman yang
berulang tahun atau menjuarai lomba tertentu, kita bisa menyelamati melalui
media sosial. Ketika mereka mengalami peristiwa-peristiwa penting lain dalam
hidup, kita pun bisa memberikan dukungan dengan mengetikkan komentar atau
sekadar like unggahan tersebut. Gestur kecil semacam ini menunjukkan bahwa kita
peduli pada teman tersebut sehingga persahabatan dapat terus terjalin.
4.
Mengasah skill entrepreneurship
Sudah bukan rahasia bahwa di
zaman sekarang semua orang bisa menjadi wirausahawan. Semisal kita memiliki
hobi memasak atau membuat benda tertentu, produk itu bisa dipasarkan
menggunakan media sosial. Untuk mahasiswa dan generasi muda, adanya media sosial
sangat membantu proses menjadi pebisnis kecil-kecilan. Kita bisa memulai bisnis
dengan membuka akun instagram, memasang iklan di facebook, dan menggunakan jasa
paid promote untuk promosi.
B.
Dampak negatif :
1.
Kegelisahan
Sebagian besar remaja mengalami tekanan untuk menulis sesuatu yang
sempurna, mengunggah gambar terbaik, dan langsung membalas ketika ada pesan di
media sosial. Selain itu, tak sedikit remaja yang mendapatkan komentar negatif
tentang dirinya di media sosial. Hal ini membuat mereka mengalami kecemasan dan
kegelisahan.
2.
Kurang tidur
Menurut suatu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Youth,
penggunaan media sosial dapat memengaruhi pola tidur remaja. Remaja memiliki
dorongan untuk bangun di tengah malam guna mengetahui hal-hal yang diunggah
oleh teman-temannya. Perilaku inilah yang membuat remaja kurang tidur dan pada
akhirnya dapat memengaruhi perubahan suasana hati. Terlebih remaja memiliki
emosi yang masih labil. Selain itu, ada masalah kesehatan lain yang mengintai
seperti depresi dan obesitas.
3.
Perundungan siber
Mayoritas remaja pernah menjadi
korban cyberbullying atau perundungan siber. Pelaku perundungan biasanya
memanfaatkan teknologi, dalam hal ini media sosial, untuk melecehkan, menghina,
dan hal negatif lainnya kepada korban. Remaja yang menjadi korban cyberbullying
cenderung mengalami depresi, kecemasan, dan bahkan memiliki pikiran untuk bunuh
diri.
4.
Iri hati
Di media sosial banyak orang yang menampilkan sisi terbaik dari dirinya.
Sangat sedikit yang mau menunjukkan kesusahan atau hal lain yang membuatnya
direndahkan. Ketika seseorang menampilkan dirinya dengan sangat baik di
internet, hal itu memberikan kesan seolah hidupnya lebih menarik dibanding
orang lain. Tak jarang juga hal itu mengundang rasa iri hati dari pengguna
media sosial lain. Sejumlah orang dewasa bisa mengalaminya, tapi lebih rentan
terjadi pada remaja. Oleh karenanya, penting bagi orangtua untuk memastikan
anaknya tidak iri hati terhadap kehidupan orang lain di media sosial. Ajarkan
anak untuk memahami bahwa tidak semua di media sosial adalah nyata dan minta
mereka untuk berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Sebab hal itu dapat
membuatnya rendah diri. Selain itu, orangtua juga bisa mengajarkan anak untuk
fokus pada dirinya sendiri daripada mencoba menjadi seperti orang lain.
5.
Kurang komunikasi
Meskipun media sosial adalah
tempat untuk berinteraksi dengan orang lain, tapi tentu rasanya berbeda dengan
berkomunikasi langsung. Sayangnya para remaja begitu sibuk melihat ponsel
mereka sepanjang waktu. Akibatnya mereka lupa ada kehidupan sosial di luar
ponsel. Hal ini membuat mereka cakap berinteraksi di media sosial, namun kurang
komunikasi dengan orang lain di kehidupan nyata. Bahkan tak jarang remaja
menjadi 'jauh'dengan orang-orang di sekitarnya seperti keluarga dan teman. Bila
dibiarkan, hal ini dapat merusak hubungan.
Komentar
Posting Komentar